Jawaban Ya, memang Jannah maupun Naar sekarang ini sudah ada. Dalilnya bisa kita dapatkan dalam Kitab dan Sunnah. Dalam Al-Kitab, Allah berfirman mengenai Naar (neraka): Artinya: “ Dan takutlah akan naar yang dipersiapkan bagi orang-orang kafir.” [Ali-Imran : 131] Dan mengenai Jannah, Allah Ta’ala berfirman: Artinya: “Dan bersegeralah Bab (tentang) ash-shirath: Jembatan (di atas) neraka jahannam.” [3] Oleh karena itu, tidak ada jalan menuju surga kecuali dengan melewati ash-shirath (jembatan) ini. Dalil-Dalil Yang Menetapkan Adanya Ash-Shirath. Adanya ash-shirath ditetapkan berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para ulama. Dalil dari Al-Qur’an Manfaat& Khasiat Surat Al-Mulk Untuk Kehidupan Di Dunia & Akhirat. 1. Abu Hurairah Meriwayatkan hadist, yang bermaksud: “Sesungguhnya di dalam Al-Quran itu, ada satu surat yang mengandungi 30 ayat, ia mensyafaati bagi yang membacanya. Maka waktu lelaki itu membacanya,maka waktu itu pula ia meminta ampun untuknya. cash. - Dalam Alquran Surah Muhammad Ayat 15 dilukiskan gambaran keadaan surga dan neraka secara simbolis. Dalam ayat ini dijelaskan juga sifat-sifat surga. مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ ۗفِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗ ۚوَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۗوَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْ Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar anggur yang tidak memabukkan yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga ususnya terpotong-potong? QS Muhammad 15Ayat ini dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama menerangkan, tidak sama ganjaran yang akan diperoleh oleh orang yang beriman di akhirat dengan ganjaran yang akan diperoleh oleh orang yang tidak beriman. Ayat ini melukiskan keadaan surga dan neraka dalam bentuk simbolis yang menarik sekali. Di mulai dengan kata perumpamaan matsalul jannati. Pertama surga, dan perumpamaan kedua, samakah kaman yang dirangkum dalam nada tanya. Kata az-Zamakhsyari dalam al-Kasysyaf, ungkapan ini dalam bentuk afirmasi, tetapi hakikatnya penyangkalan, suatu surga yang dijelaskan dalam ayat ini di antaranya, pertama di dalamnya mengalir sungai yang banyak dan setiap sungai mempunyai air yang berbagai macam jenis dan rasanya, serta enak diminum oleh para penghuni antara jenis air itu, ada yang airnya jernih lagi bersih, tidak dikotori oleh suatu apapun. Oleh karena itu, tidak akan berubah rasa, warna, dan baunya. Ada sungai yang mengalirkan air susu yang baik diminum. Susu itu tetap baik dan enak, tidak akan berubah rasanya karena rusak atau sungai yang mengalirkan khamar yang enak diminum, menyehatkan, dan menyegarkan tubuh dan perasaan peminumnya. Tidak seperti khamar di dunia. Sekali pun enak diminum oleh pecandunya, tetapi dapat merusak tubuh, akal, dan pikiran. Oleh karena itu, khamar di surga halal diminum, sedangkan khamar di dunia sungai yang mengalirkan madu yang bersih, seperti madu yang telah disaring, enak, dan menyehatkan badan oleh Ahmad, At-Tirmidzi, dan lain-lain dari Mu'awiyah bin Haidah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda Di surga ada lautan susu, lautan air, lautan madu, dan lautan khamar, kemudian mengalirlah sungai-sungai dari lautan-lautan itu." Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi, dan lain-lain dari Mu'awiyah bin HaidahKedua, di dalam surga terdapat buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya, berbeda warna, bentuk, dan rasanya. Semuanya merupakan makanan yang enak bagi setiap penghuni surga. Ketiga, penduduk surga itu adalah orang-orang bersih dari segala noda dan dosa, karena mereka itu telah diampuni Allah Tuhan Yang Maha Penyayang, Pelindung Allah menerangkan keadaan orang-orang yang hidup dalam neraka. Mereka meminum air yang sangat panas yang menghancurkan usus-ususnya dan api neraka yang membakar hangus muka JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Teks Jawaban Ahlus sunnah wal jama’ah telah bersepakat bahwa surga dan neraka keduanya adalah makhluk yang sekarang sudah ada, Ahlus sunnah masih dalam keyakinan ini, sampai muncul ahli bid’ah, lalu kemudian mengingkarinya. Di antara nash Al Qur’an yang menunjukkan dasar ini adalah firman Allah –Ta’ala- terkait dengan surga أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ آل عمران/ 133 “Telah disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”. QS. Ali Imran 133 Dan firman-Nya yang lain سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ الحديد/ 21 “Berlomba-lombalah kamu kepada mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. QS. Al Hadid 21 Dan terkait dengan neraka أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ البقرة/24 ، وآل عمران/ 131 “Telah disediakan bagi orang-orang kafir”. QS. Al Baqarah 24 dan QS. Ali Imran 131 Firman Allah yang lain إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا * لِلطَّاغِينَ مَآبًا * لَابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا * لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا * إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا *جَزَاءً وِفَاقًا * إِنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَابًا * وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا * وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا * فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا النبأ/ 21 - 30 . “Sesungguhnya neraka Jahannam itu padanya ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya, dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab”. QS. An Naba’ 21-30 Baca juga Syarah Thahawiyah 2/614. Kedua Terdapat banyak hadits bahwa neraka –na’udzubillah min dzalik- sudah ada sekarang, di antaranya adalah Dari Ibnu Umar berkata “Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda إِذَا مَاتَ الرَّجُلُ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَالْجَنَّةُ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَالنَّارُ، قَالَ ثُمَّ يُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ الَّذِي تُبْعَثُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ البخاري 3240 ، مسلم 2866 “Jika seseorang telah meninggal dunia, maka akan ditawarkan kepadanya tempat duduknya pada pagi dan sore hari, jika ia termasuk ahli surga maka surga, dan jika ia termasuk ahli neraka maka neraka, ia berkata “Lalu dikatakan “Ini adalah tempat dudukmu yang kamu akan dibangkitkan kepadanya pada hari kiamat”. HR. Bukhori 3240 dan Muslim 2866 Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda setelah selesai shalat رَأَيْتُ فِي مَقَامِي هَذَا كُلَّ شَيْءٍ وُعِدْتُمْ، حَتَّى لَقَدْ رَأَيْتُنِي أُرِيدُ أَنْ آخُذَ قِطْفًا مِنَ الْجَنَّةِ حِينَ رَأَيْتُمُونِي جَعَلْتُ أُقَدِّمُ، وَلَقَدْ رَأَيْتُ جَهَنَّمَ يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا، حِينَ رَأَيْتُمُونِي تَأَخَّرْتُ، وَرَأَيْتُ فِيهَا ابْنَ لُحَيٍّ، وَهُوَ الَّذِي سَيَّبَ السَّوَائِبَ رواه البخاري 1212، و مسلم 901 “Aku telah melihat dari tempat ini semua hal telah dijanjikan kepada kalian, bahkan aku telah melihat diriku ingin mengambil sepotong dari surga pada saat kalian melihatku, maka aku maju. Dan aku telah melihat neraka sebagiannya telah menghancurkan sebagian lainnya, pada saat kalian melihatku maka aku mundur, dan aku telah melihat Ibnu Luhai berada di dalamnya, dan dialah yang telah meninggalkan jejak saibah”. HR. Bukhari 1212 dan Muslim 901 Dan di antara hadits-hadits yang paling jelas yang menunjukkan bahwa surga dan neraka adalah makhluk dan keduanya sudah ada sekarang, dari Abu Hurairah dari Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda لَمَّا خَلَقَ اللهُ الجَنَّةَ وَالنَّارَ أَرْسَلَ جِبْرِيلَ إِلَى الجَنَّةِ فَقَالَ انْظُرْ إِلَيْهَا وَإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيهَا، قَالَ فَجَاءَهَا وَنَظَرَ إِلَيْهَا وَإِلَى مَا أَعَدَّاللهُ لأَهْلِهَا فِيهَا، قَالَ فَرَجَعَ إِلَيْهِ، قَالَ فَوَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ إِلاَّ دَخَلَهَا، فَأَمَرَ بِهَا فَحُفَّتْ بِالمَكَارِهِ، فَقَالَ ارْجِعْ إِلَيْهَا فَانْظُرْ إِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيهَا، قَالَ فَرَجَعَ إِلَيْهَا فَإِذَا هِيَ قَدْ حُفَّتْ بِالمَكَارِهِ، فَرَجَعَ إِلَيْهِ فَقَالَ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خِفْتُ أَنْ لاَ يَدْخُلَهَا أَحَدٌ!! قَالَ اذْهَبْ إِلَى النَّارِ فَانْظُرْ إِلَيْهَا وَإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لأَهْلِهَا فِيهَا، فَإِذَا هِيَ يَرْكَبُ بَعْضُهَا بَعْضًا، فَرَجَعَ إِلَيْهِ فَقَالَ وَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِهَا أَحَدٌ فَيَدْخُلَهَا، فَأَمَرَ بِهَا فَحُفَّتْ بِالشَّهَوَاتِ، فَقَالَ ارْجِعْ إِلَيْهَا، فَرَجَعَ إِلَيْهَا فَقَالَ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيتُ أَنْ لاَ يَنْجُوَ مِنْهَا أَحَدٌ إِلاَّ دَخَلَهَا رواه الترمذي 2736، وقال هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ . “Ketika Allah telah menciptakan surga dan neraka, Dia mengutus Jibril ke surga dan berfirman “Lihatlah surga itu dan kepada semua yang telah Aku siapkan bagi penghuninya !”, Nabi berkata “Lalu Jibril mendatanginya, melihatnya, dan melihat ke semua yang telah disiapkan bagi penghuninya lalu ia kembali kepada Allah dan berkata “Demia Keagungan-Mu, tidaklah seseorang yang telah mendengarnya kecuali telah memasukinya, lalu Dia menyuruhnya dan akan diraih dengan hal-hal yang tidak disukai oleh nafsu”, ia pun kembali kepada-Nya dan berkata “Demi Keagungan-Mu, aku telah khawatir tidak seorang pun yang akan memasukinya !!”. Dia Allah berfirman “Pergilah ke neraka, lihatlah dan lihatlah apa yang telah Aku siapkan bagi penghuninya !”, bahwa neraka itu sebagiannya menunggangi sebagian lainnya saling bertautan, lalu ia kembai kepada-Nya dan berkata “Demi Keagungan-Mu, tidaklah seseorang mendengarnya kecuali akan memasukinya”, lalu Dia menyuruhnya untuk diraih dengan syahwat, Dia berfirman “Kembalilah ke sana !”, ia pun kembali dan berkata “Demi Keagungan-Mu, aku khawatir tidak ada seroang pun yang lulus kecuali mereka akan memasukinya”. HR. Tirmidzi 2736 dan berkata “Ini adalah hadits hasan shahih” Dari Abu Hurairah dari Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda قَالَتِ النَّارُ رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا، فَأْذَنْ لِي أَتَنَفَّسْ، فَأْذِنْ لَهَا بِنَفَسَيْنِ، نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ، وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ، فَمَا وَجَدْتُمْ مِنْ بَرْدٍ، أَوْ زَمْهَرِيرٍ فَمِنْ نَفَسِ جَهَنَّمَ، وَمَا وَجَدْتُمْ مِنْ حَرٍّ، أَوْ حَرُورٍ فَمِنْ نَفَسِ جَهَنَّمَ رواه البخاري 536 ،مسلم 617 “Neraka berkata “Ya Rabb, sebagianku memakan sebagian lainnya, maka izinkanlah aku bernafas, lalu diizinkan untuk bernafas dua kali, satu nafas pada musim dingin, dan satu lagi pada musim panas, maka tidak lah kalian mendapatkan cuaca dingin atau dingin sekali maka hal itu dari nafas Jahannam, dan tidaklah kalian mendapati cuaca panas atau panas sekali maka hal itu dari nafas Jahannam”. HR. Bukhori 536 dan Muslim 617 Ibnul Qayyim berkata “Para sahabat Nabi, para Tabi’in, para pengikut Tabi’in, Ahlus sunnah dan hadits semuanya, para ulama fikih, ahli tasawuf san zuhud mereka semuanya masih mempunyai keyakinan seperti itu, maksudnya meyakini bahwa surga dan neraka itu ada sekarang dan menetapkannya, mereka berdalil dengan nash-nash Al Qur’an dan Sunnah, dan apa yang telah diketahui dengan mudah dari para Rasul semuanya dari awal sampai akhir, karena mereka semuanya mengajak ummat kepadanya, mengabarkannya, sampai kemudian muncul Qadariyah dan Mu’tazilah yang mengingkari bahwa surga dan neraka sudah diciptakan sekarang. Oleh karenanya para ulama Salaf telah menyebutkan di dalam akidah mereka, bahwa surga dan neraka keduanya adalah makhluk, para penulis telah menyebutkan bahwa makalah ini adalah makalah ahlus sunnah dan ahlu hadits semuanya, mereka semuanya tidak berbeda pendapat”. Hadi al Arwah 11 Ibnu Abi al Izz berkata “Adapun syubhatnya orang yang berkata bahwa surga belum diciptakan, kalau saja surga telah diciptakan sekarang, maka sudah bisa dipastikan bahwa pada hari kiamat nanti akan hancur semuanya, dan akan hancur semua yang ada di dalamnya dan mati, berdasarkan firman Allah –Ta’ala- كل شيء هالك إلا وجهه القصص 88 “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. QS. Al Qashash 88 كل نفس ذائقة الموت آل عمران 185 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. QS. Ali Imron 185 Jawabannya adalah Bahwa jika yang dimaksud dari ucapan kalian, bahwa sekarang ini surga belum ada, karena adanya tiupan terompet dan bangkitnya manusia dari alam kubur, maka hal ini batil, tertolak dengan banyak dalil sebelumnya, dan dalil-dalil serupa yang belum disebutkan. Dan jika yang kalian maksud adalah bahwa penciptaannya belum sempurna semuanya dari apa yang disiapkan bagi para penghuninya, dan bahwa Allah masih memperbaharuinya sedikit demi sedikit, dan jika orang-orang yang beriman telah memasukinya, Allah menambahkannya lagi dengan hal-hal lainnya, maka hal ini tidak bisa dibantah, dalil-dalil kalian ini menunjukkan sampai di sini. Adapun alasan kalian dengan firman Allah كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ الْقَصَصِ 88 “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. QS. Al Qashash 88 Maka kalian berangkat dari kesalahan pemahaman kalian dari makna ayat tersebut, dan menjadi dasar kalian bahwa surga dan neraka belum diciptakan sekarang, -sama dengan dasar saudara-saudara kalian bahwa keduanya akan hancur, rusak dan semua penduduknya akan mati !!, kalian juga saudara-saudara kalian belum mendapatkan taufik terkait dengan pemahaman ayat tersebut, yang mendapatkan taufik dalam masalah ini adalah para imam dalam Islam, di antara ucapan mereka adalah “Segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untuk rusak dan hancur maka akan binasa, sementara surga dan neraka itu telah diciptakan untuk menjadi kekal tidak untuk dihancurkan, demikian juga dengan Arsy, karena menjadi atapnya surga. Dan dikatakan juga “Kecuali kerajaan-Nya”. Dan dikatakan juga “Kecuali yang Dia kehendaki oleh-Nya”, dan dikatakan juga “Sungguh Allah telah menurunkan كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ الرَّحْمَنِ 26 “Semua yang ada di bumi itu binasa”. QS. Ar Rahman 26 Para Malaikat berkata “Penduduk bumi akan hancur dan mereka berobsesi untuk menjadi kekal, lalu Allah telah memberitakan bahwa penduduk langita dan bumi semuanya akan mati, lalu berfirman كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ الْقَصَصِ 88 “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. QS. Al Qashash 88 Karena Dia adalah Maha Hidup dan tidak mati, maka setelah itu para malaikat meyakini bahwa mereka juga akan mati. Sungguh mereka mengatakan demikian ini karena menggabungkan antara nash-nash yang pasti yang menunjukkan akan kekalnya surga dan neraka juga, yang akan disebutkan sebentar lagi in sya Allah”. Syarh at Thahawiyah 2/620 Ketiga Adapun firman-Nya وإذا الجحيم سعرت التكوير 12 “Dan apabila neraka Jahim dinyalakan”. QS. At Takwir 12 Artinya adalah telah dinyalakan lalu dipanaskan, maksud dari kata sa’ara adalah pada hari tersebut ditambah suhu panasnya, kita berlindung kepada Allah dari neraka, bukan berarti bahwa sebelumnya neraka itu padam lalu dinyalakan dan dipanaskan pada hari kiamat”. Baca Tafsir Thabari 24/150 Al Qurthubi berkata “Telah dinyalakan dan dipanaskan untuk orang-orang kafir, dan ditambahkan suhu panasnya”. Tafsir At Thabari 19/235 As Sa’di berkata “Telah menyalakannya lalu di panaskan, dan apinya menyala-nyala tidak seperti itu seblumnya”. Tafsir as Sa’di 912 Maksud dari ayat yang mulia tersebut, bahwa neraka –na’udzubillah- ditambahkan suhu panasnya pada hari kiamat, dan dipersiapkan untuk para penghuninya, dan merupakan seburuk-buruk tempat bagi mereka, dan seburuk-buruk tempat singgah bagi penduduknya. Sebagaimana firman Allah –Ta’ala- وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِهِ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا الإسراء/ 97. “Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat diseret atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya”. QS. Al Isra’ 97 Maksudnya, setiap kali mau padam maka ditambahkan suhu panasnya –na’udzubillah- Wallahu A’lam Jakarta Umat muslim dunia meyakini adanya surga dan neraka sebagai konsekuensi atau pembalasan segala amal perbuatan manusia selama hidup di bumi. Jika selama hidup banyak melakukan kebaikan serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan maka ganjarannya masuk surga. Begitu juga sebaliknya, manusia akan masuk neraka jika banyak berbuat jahat semasa hidup. Namun demikian, ada suatu hadis yang menyebutkan bahwa neraka kebanyakan dihuni oleh kaum wanita. Beda Hari Lebaran Idul Fitri, Muhammadiyah Pernah Singgung Pentingnya Kalender Islam Global Tak Ada Halalbihalal, ASN Pemprov DKI Jakarta Langsung Bekerja Usai Cuti Lebaran Hadis tersebut diketahui berdasarkan sabda Rasulullah SAW. Beliau besab kebanyakan kaum wanita ingkar atas perbuatan suami. Dari hadis tersebut, lantas muncul pertanyaan siapa saja sebenarnya yang masuk dalam kategori penghuni surga dan neraka? Melansir melalui NU Online, Imam Bukhari pernah mencantumkan dalam bab khusus yakni terdapat satu hadis yang mengungkapkan alasan mengapa wanita menjadi mayoritas dari penduduk neraka. Hadis tersebut tak lain merupakan sabda Rasulullah yang diucapkan kepada beberapa Sahabiyah atau sahabat perempuan. "Rasulullah Saw bersabda 'Wahai para perempuan sekalian bersedekahlah! Karena sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kalian kaum perempuan.' Kemudian para perempuan itu bertanya, 'Mengapa ya Rasulullah?' Rasul pun menjawab, "Kalian sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami." Golongan awal umat Islam pun lantas mengalami perdebatan antara kaum laki-laki dengan wanita mengenai perkara penduduk surga. Seperti diungkapkan oleh Ibnu Sirin mengutip hadis riwayat sahabat Abu Hurairah ra. "Dari Ibnu Sirin, ia bercerita bahwa laki-laki dan perempuan bertikai perihal jenis mana di antara mereka yang paling banyak menghuni surga. Mereka lalu bertanya sahabat Abu Hurairah ra, ia berkata, Nabi Muhammad saw bersabda seperti hadits riwayat Ibnu Ulayyah sebelumnya dari Abu Hurairah ra," HR Muslim.

apakah manfaat meyakini adanya surga dan neraka